Notifikasi
Baca Situs Meabisnis.com Untuk Mendapatkan Informasi Bisnis Terbaru

Pengertian Apa itu Trading Arbitrase, Bagaimana peluang, strategi, Risiko?

Apa itu Trading Arbitrase

Apa itu Trading Arbitrase

Daftar isi

Pengertian Apa itu Trading Arbitrase, Bagaimana peluang, strategi, Risiko?

Apa itu Trading Arbitrase? Mungkin bagi anda yang seorang trader pemula atau bahkan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia saham atau pasar aset sering bertanya-tanya apa sih sebenarnya Arbitrase itu?

Bagi seorang trader anda harus mengerti banyak istilah agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Ada banyak sekali istilah dalam dunia trading yang jarang diketahui oleh masyarakat awam, salah satunya isitlah yang akan kita kupas secara tuntas yang satu ini.

Pengertian Apa itu Arbitrase?

Seorang pemain saham harus mengerti dengan istilah Arbitrase, bagaimana strategi, peluang hingga resiko yang mungkin muncul, sehingga kita bisa meminimalisir kemungkinan rugi ketika melakukan trading.

Arbitrase adalah salah satu strategi yang umum digunakan di pasar saham atau pasar aset. Arbitrase terjadi pada saat Anda mengambil peluang untuk menghasilkan keuntungan dari perbedaan harga yang muncul di antara pasar.

Untuk lebih jelasnya mari kita simak contoh kasus saja. Misal anda adalah seorang trader sedang akan membeli Dolar AS (USD) memakai uang kita Rupiah (IDR) di sebuah situs, sebut saja situs A, Anda mungkin akan dikenakan biaya sebesar Rp 14 ribu. Namun jika anda membeli di tempat lain, katakanlah di situs B, bisa saja anda akan terkena biaya Rp 28 ribu.

Nah, disana anda melihat ada selisih harga, sehingga jika anda membeli dari situs A dan menjual ke situs B, maka Anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 14 ribu.

Jika kita perhatikan sepintas lalu, sepertinya selisih ini tidak terlalu banyak, namun jika anda seorang trader yang bermodal, bagaimana jika yang anda melakukan transaksi sebesar 1 juta dolar AS, Anda bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp 14 miliar.

Ini tentu merupakan angka yang fantastis sekali bukan? Anda tentu mau mendapatkan keuntungan dari selisih harga tersebut bukan?

Perlu anda ketahui bahwa, Arbitrase bisa anda lakukan dalam berbagai platform atau aset. Ketika arbitrase forex menjadi strategi yang paling sering dipakai, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dalam pasar uang menjadi tidak terbatas.

Terjadinya perbedaan ini bisa diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah karena fluktuasi mata uang di AS dan Thailand yang mengakibatkan perbedaan harga untuk beberapa aset.

Sebagaimana yang sudah kami sebutkan di atas bahwa arbitrase ini bisa dilakukan pada setiap aset atau peluang, sehingga anda mesti jeli dalam melihat selisih harga di setiap pasar.

Tidak hanya berlaku untuk aset konvensional saja, arbitrase ini juga dapat terjadi dan anda lakukan untuk pasar digital. Anda juga bisa melakukan arbitrase ini untuk aset digital semisal pada aset kripto.

Karena memang ada banyak para pemburu kripto yang menerapkan strategi arbitrase ini untuk mendapatkan lebih banyak cuan lagi tentunya.

Untuk pasar Thailand dan Indonesia sendiri misalnya, Anda dapat menumpai ada banyak exchange aset digital.  Masing-masing platform ini biasanya menawarkan harga kripto yang berbeda pada waktu tertentu.

Jika kita berbicara teorinya, maka kita bisa menarik benang merah saat likuiditas dalam exchange semakin tinggi maka harga yang ditawarkan akan makin kompetitif. Hal ini tentu sesuai dengan konsep dasar dasar terkait suplai dan demand.

Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan Anda akan memiliki banyak pesanan yang sesuai dengan harga beli/jual Anda. Sehingga saat anda punya memiliki aset di kedua platform tersebut maka anda bisa membeli Bitcoin (BTC) dari platform A dan menjual di platform B untuk mendapatkan keuntungan tanpa mentransfer aset Anda di antara penyedia.

Strategi arbitrase bisa juga anda lakukan dengan cara sebaliknya, dimana anda dapat membeli dari platform A, kemudian mentransfer ke platform B untuk menjual.

Meski ada charge untuk transaksi yang anda lakukan, namun tentu saja akan tertutup oleh selisih dari masing-masing flatform tersebut.

Selain itu, anda juga bisa menerapkan strategi arbitrase untuk aset kripto anda dengan cara mencoba transaksi lintas batas.

Secara umum memang sangat wajar sekali jika permintaan dan penawaran aset digital di setiap negara berbeda-beda. Sebagai contoh, permintaan BTC di Korea Selatan sangat tinggi. Artinya, harga BTC di Korea Selatan biasanya akan lebih tinggi dibandingkan dengan pasar lain.

Kita ambil contoh lain misal saat terjadi krisis di Hongkong, maka ketika terjadi krisis tersebut harga BTC bisa mencapai 2 persen lebih tinggi ketimbang negara lain.

Dengan demikian anda bisa mendapat peluang untuk memperoleh keuntungan dengan menerapkan strategi arbitrase dengan menjual dan membeli BTC di negara yang berbeda.

Untuk contoh kasus di atas, anda dapat mencoba strategi arbitrase  dengan membeli Bitcoin dari Pasar Thailand yang memiliki harga lebih murah, kemudian menjualnya ke Korea atau Hongkong dengan harga yang lebih tinggi.

Sebagai seorang trader kita harus jeli melihat peluang trading arbitrase ini. Karena dengan demikian kita mendapatkan keuntungan secara ‘cuma-cuma’ tanpa melakukan ‘apa-apa’. Lalu, bagaimana cara mengetahui peluang  trading arbitrase ini?

Setelah anda mengetahui bagaimana strategi arbitrase dalam perdagangan aset kripto di atas, maka kita mesti jeli dalam melihat peluang dalam trading arbitrase lebih dalam untuk berbagai aset lainnya.

Secara teori, trading arbitrase ini sepertinya sangat sederhana, padahal setelah kita jalani ternyata tidak sesederhana itu.

Menurut teorinya, kita harus beli aset lebih murah dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga kita akan memperoleh untung.

Ternyata tidak semudah itu ferguso!

Pada faktanya, kesempatan trading arbitrase ini sangat jarang terjadi. Namun sesekali saja, saat kita benar-benar jeli dan bisa cepat dalam mengambil keputusan untuk membeli dan menjual aset.

Namun saat peluang tersebut muncul maka smart money atau bit traders mesti segera bertindak agar bisa mendapatkan keuntungan lebih cepat ketimbang.

Jadi disini antar trader juga saling bersaing, maka yang lebih cepat mengambil kesempatan itu. Agar bisa memperoleh keuntungan dari trading arbitrase, Anda mesti menghitung dengan cermat peluangnya terlebih dahulu.

Untuk dapat menghitungnya salah satunya bisa anda lakukan dengan cara menganalisis biaya. Bagaimana maksudnya?

Untuk lebih jelasnya kita simak contohnya, sebagai contoh ketika anda memiliki rencana untuk melakukan trading arbitrase antara exchange Adan exchange B, Anda mesti menganalisis biaya.

Anda harus menghitung besar keuntungan dan kerugian yang bakal Anda dapatkan, kemudian bandingkan. Apakah besar kerugian Anda akan lebih besar ketimbang keuntungan yang akan didapatkan, atau sebaliknya.

Nah, jika ternyata keuntungan yang akan anda dapat ternyata lebih besar daripada biaya yang dikenakan, hitung besar keuntungannya.

Seandainya keuntungan yang akan anda dapat ternyata benar-benar signifikan nominalnya jika dibandingkan dengan biaya yang dikenakan. Anda hanya bisa mendapatkan prediksi keuntungan yang tepat setelah menghitung seluruh biaya pada kedua platform dengan benar.

Lamanya proses menghitung biaya ini cukup memakan waktu, sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa proses analisis ini juga membuang peluang keuntungan yang ada. Namun karena anda adalah smart trader, tentu anda tidak mau rugi bukan?

Sehingga dengan melakukan penghitungan biaya yang matang maka Anda bukan hanya bisa memprediksi besar keuntungan yang akan diterima di masa mendatang. Akan tetapi anda juga menentukan strategi arbitrase yang tepat.

Agar anda tidak melakukan blind arbitrase, maka sebaiknya anda melakukannya dengan menerapkan strategi yang matang. Karena pada dasarnya, Trading arbitrase ini butuh strategi yang jitu, matang, pengalaman, kecepatan, dan juga ketepatan.

Kira-kira apa saja strategi yang harus diterapkan untuk trading arbitrase ini, silahkan simak pada ulasan berikut ini, agar anda bisa memperoleh profit maksimal:

1. Arbitrase Sederhana

Strategi yang pertama adalah strategi sederhana dimana strategi ini adalah yang paling gampang untuk dimengerti dan mudah untuk dijalankan para praktik trading.

Sehingga membuat strategi arbitrase sederhana ini menjadi jenis arbitrase yang paling populer. Teknik arbitrase sederhana dilakukan dengan membeli aset dengan harga rendah di exchange tertentu lalu menjualnya di exchange aset digital lainnya yang memiliki harga lebih tinggi.

Strategi sederhana ini memiliki metode perhitungan yang sederhana, dimana cara menghitungnya adalah dengan mengkalkulasikan nilai dari aset yang Anda beli dan biaya transaksi yang menyertainya.

Nah, biaya transaksi ini dapat Anda hindari dengan cara memiliki aset di kedua bursa. Sehingga saat anda memiliki IDR di platform A dan BTC di platform B, maka Anda dapat membeli Bitcoin di platform A dan menjual di platform B pada saat yang bersamaan, tanpa mesti melakukan transaksi lintas platform.

2. Arbitrase Triangular

Untuk strategi berikutnya adalah arbitrase triangular yang membutuhkan perhitungan lebih rumit dan membutuhkan waktu.

Strategi ini kurang populer di kalangan trader. Strategi arbitrase triangular ini biasanya dipakai untuk mengurangi risiko atau biaya tersembunyi yang dapat mengurangi besar keuntungan.

Strategi ini biasanya bukan perorangan melainkan untuk perusahaan atau lembaga dengan SDM dan sumber daya pendukung yang memadai sehingga lamanya waktu bisa diminimalisir dengan membagi-bagi tugas.

Arbitrase Triangular mengalihkan sistem kerja manual menjadi otomatis dengan memanfaatkan kerja komputer. Dengan cara ini, peluang arbitrase akan lebih mudah untuk didapatkan.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak pada contoh di bawah ini:

Misal anda punya dana Rp 600 juta. Pada saat itu, nilai tukar BTC/IDR = Rp 120 juta, BTC/USD = 7 dolar AS , dan USD/IDR = Rp 15 ribu. Sehingga besar peluang arbitrase yang Anda miliki adalah:

  • Trading Rp untuk BTC: 600 juta = 600 juta/120 juta= 5 BTC
  • Ubah BTC menjadi USD: 5 BTC x 9 ribu = 45 ribu dolar AS
  • Jual USD ke IDR = 45 ribu dolar AS x 15 ribu = Rp 675 juta

Dengan menggunakan perhitungan tersebut anda bisa melihat investasi yang dimulai dengan modal awal Rp 600 juta bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 75 juta.

Keuntungan tersebut belum dipotong biaya yang dikenakan, Namun, pada realiti di lapangan, agar dapat memperoleh gambaran yang lebih nyata, Anda juga mesti mempertimbangkan biaya terkait, seperti biaya trading atau biaya transaksi.

Baca juga: 5 Peluang Terbaik Investasi Saat PPKM Darurat

Kira-kira dari penjabaran di atas, apa resiko trading arbitrase ini? Perlu sama-sama kita pahami bahwa setiap trading memiliki resiko termasuk trading arbitrase ini.

Meski sudah melakukan berbagai strategi, tetap saja namanya trading memiliki resiko. Berikut ini beberapa resiko melakukan trading arbitrase yang harus anda ketaui:

1. Waktu Perhitungan Terbatas

Resiko yang pertama adalah akibat waktu perhitungan yang terbatas, sehingga tidak jarang harga berubah atau peluang sudah diambil oleh trader lain.

Agar bisa memperoleh profit seorang trader mesti memiliki daya nalar yang akurat, perhitungan yang cepat serta ketepatan dalam mengambil peluang.

Karena keterbatasan waktu ini tidak jarang juga mengakibatkan trader bisa saja mengalami stres dan panik. Sehingga menyebabkan tidak bisa lagi menghitung biaya, risiko, dan keuntungan dengan benar.

2. Biaya Tidak Terduga

Resiko selanjutnya adalah adanya biaya tak terduga. Setiap trader mesti menyadari bahwa dalam melakukan arbitrase kripto ini terdapat biaya lainnya yang akan dikenakan selain biaya transaksi.

Saat anda menyetorkan uang Rupiah (IDR) ke platform A untuk membeli Bitcoin, lalu mentransfer BTC tersebut ke platform B untuk dijual, dan melakukan penarikan Rupiah (IDR) dari platform yang sama, Anda akan dikenakan beberapa jenis biaya. Kemungkinan, Anda perlu membayar biaya setoran, biaya trading, biaya transaksi, dan biaya penarikan.

Sehingga anda harus menghitung semua biaya-biaya yang mesti anda keluarkan sebelum melakukan trading. Agar anda tetap bisa memperoleh keuntungan dari aktivitas trading arbitrase.

3. Ketidakpastian Harga

Berikutnya, aset digital ini memiliki harga yang sangat fluktuatif, sehingga kita harus terus uptodate memantau harga tersebut. Terlepas dari exchange yang digunakan serta aset yang diperjualbelikan.

Saat anda akan melakukan trading arbitrase ini, selalu ada risiko orang lain juga ikut memanfaatkan peluang tersebut. Sehingga bisa dikatakan siapa cepat dia dapat!

Apa yang Harus Diperhatikan Saat Trading Arbitrase?

Sebelum anda melakukan trading lintas batas, ada beberapa hal yang mesti anda perhatikan. Anda harus benar-benar jeli dalam memperhatikan perbedaan masing-masing yurisdiksi.

Anda harus mengetahui hukum-hukum dan regulasi yang ada. Mulai dari regulasi KYC hingga peraturan AML (anti money laundry).

Kita juga harus sadar bahwa guru terbaik itu adalah pengalaman. Sehingga semakin berpengalaman seseorang dalam melakukan trading lintas batas ini, maka resiko kerugian bisa dihindari atau diminimalisir.

Anda harus sering melakukan penelitian dan latihan. Mulailah untuk mencoba investasi dalam jumlah uang sesuai tingkat toleransi risiko Anda. Semakin banyak pengalaman yang Anda miliki, semakin baik kemampuan trading Anda.

Penutup

Demikianlah ulasan mengenai trading arbitrase atau trading lintas batas mulai dari pengertian arbitrase, strategi, risiko sampai beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum melakukan trading arbitrase. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Berapa Harga Franchise Indomaret?

Tags: Apa itu Trading ArbitraseCara Melakukan Trading ArbitrasePeluang Trading ArbitrasePengertian Trading ArbitraseRisiko Trading ArbitraseStrategi Trading Arbitrase